Metode Komunikasi Penyuluhan Kehutanan

Metode komunikasi di dalam penyuluhan kehutanan dapat diartikan sebagai suatu cara yang sistematis dalam menyampaikan informasi di bidang kehutanan sehingga informasi tersebut dapat dimengerti dan diterima oleh komunikan atau sasaran. Sedangkan komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan maupun informasi dari komunikator ke komunikan (Rasyid, 2012).

Metode komunikasi di dalam penyuluhan kehutanan dapat diartikan sebagai suatu cara yang sistematis dalam menyampaikan informasi di bidang kehutanan sehingga informasi tersebut dapat dimengerti dan diterima oleh komunikan atau sasaran. Metode komunikasi yang digunakan dalam penyuluhan terdiri dari metode renduman dan repetisi, kanalisasi, informatif, persuasif, edukatif, dan kursif
(sumber : pixabay.com)

Selanjutnya Amanah (2007) menjelaskan bahwa upaya untuk mendorong terjadinya perubahan perilaku pada individu , kelompok, komunitas atau masyarakat agar mereka tahu dan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya adalah kegiatan penyuluhan.

Secara terperinci penyuluhan diartikan sebagai proses yang dilakukan secara sadar memanfaatkan komunikasi informasi untuk membantu manusia membentuk pikiran dengan menghasilkan keputusan yang benar (Van den Ban & Hawkins, 2009).

Berdasarkan dari pengertian tersebut dapat kita ketahui bahwa komunikasi adalah faktor terpenting di dalam kegiatan penyuluhan kehutanan. Pentingnya komunikasi di dalam penyuluhan dikarenakan sebagai kunci keberhasilan dalam terjadinya interaksi antar komunikator dengan komunikan.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999, menyebutkan bahwa penyuluhan kehutanan merupakan proses pengembangan pengetahuan, perilaku dan sikap kelompok masyarakat sasaran agar mereka tahu, mau dan mampu memahami, melaksanakan dan mengelola usaha-usaha kehutanan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sekaligus mempunyai kepedulian dan berpartisipasi aktif dalam pelestarian hutan dan lingkungannya.

Keberhasilan penyuluhan kehutanan pada dasarnya ditentukan oleh metode komunikasi yang dilakukan. Konteks kegiatan penyuluhan kehutanan sangat ditentukan dengan lancar nya arus komunikasi antar penyuluh dengan masyarakat sebagai petani hutan. Ketika komunikasi lancar dan efektif, maka arus informasi dalam kegiatan penyuluhan kehutanan akan berjalan dengan baik sehingga materi penyuluhan dapat diterima oleh masyarakat yang berprofesi sebagai petani hutan.

Akan tetapi, materi penyuluhan kehutanan tidak akan diterima secara optimal oleh petani hutan apabila komunikasi terhambat sehingga arus informasi tersendat. Utamanya komunikasi dalam kegiatan penyuluhan mempunyai tiga tujuan penting yaitu (Sari, 2018) :
  • Informatif, maksudnya komunikasi memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi yang nyata dan objektif.
  • Persuasif, maksudnya komunikasi memiliki tujuan untuk menakjubkan hati komunikan sehingga ingin mengikuti dan melakukan tindakan perubahan secara sadar sesuai dengan harapan komunikator.
  • Entertainment, maksudnya komunikasi memiliki tujuan untuk memberikan hiburan kepada komunikan sehingga tidak bersikap apatis maupn pesimis.
Tercapainya tujuan komunikasi dalam penyuluhan tidak terlepas dari komunikasi efektif yang dilakukan oleh komunikator maupun komunikan. Adapun ciri-ciri kominkasi efektif adalah sebagai berikut:
  • Kejelasan (Clarify)
  • Ketepatan (Accuracy)
  • Konteks (Contex)
  • Alur (Flow)
  • Budaya (Culture)
Metode komunikasi yang digunakan dalam penyuluhan terdiri dari metode renduman dan repetisi, kanalisasi, informatif, persuasif, edukatif, dan kursif. Penjelasan tentang metode tersebut akan diuraikan di bagian sub bab berikut ini.

1. Metode Redundan dan Repetisi

Metode redundan dan repetisi ini menjelaskan bahwa efektifitas tersampaikannya pesan kepada komunikan dipengaruhi oleh pengulangan pesan. Hal ini diakibatkan pesan yang diulang-ulang secara otomatis akan tertanam didalam pikiran.

Tidak hanya itu, pemberian pesan tidak semata-mata dilakukan secara berulang namun baiknya melakukan polesan-polesan tertentu terhadap pesan yang ingin disampaikan supaya tidak terlihat dan terdengar membosankan. Pesan seperti ini dapat kita jumpai ketika menonton televisi dimana adanya iklan yang ditayangkan.

2. Metode Kanalisasi

Metode kanalisasi ini dilakukan setelah adanya identifikasi atau adaptasi terhadap para komunikan sehingga mengharuskan komunikator mengenal sasaran lebih dekat. Hal ini dilakukan supaya keinginan komunikator dapat diterima oleh sasaran sesuai dengan harapan.

3. Metode Informatif

Metode informatif menjelaskan bahwa pemberian pesan kepada sasaran harus sesuai dengan informasi yang ada atau sesuai fakta dan data yang diperoleh di lapangan secara jelas sehingga sasaran bebas untuk merespon komunikator.

4. Metode Persuasif

Metode persuasif ini dijelaskan bagaimana supaya komunikan dapat menerima dan melaksanakan keinginan komunikator dengan mempengaruhi terutama untuk menakjubkan perasaan sasaran.

5. Metode Edukatif

Metode edukatif ini dilakukan secara sengaja, terencana dan teratur dengan tujuan mengubah tingkah laku sasaran ke arah yang diinginkan oleh komunikator.

6. Metode Kursif

Metode kursif ini merupakan metode yang dilakukan dengan memaksa komunikan. Artinya pesan yang disampaikan tidak hanya terdiri dari pendapat, data, fakta, namun dibarengi dengan ancaman dengan menerapkan peraturan, perintah dan proses intimidasi yang lain.

Pustaka:       
Amanah, S. 2007. Makna Penyuluhan dan Transformasi Perilaku Manusia. Jurnal Penyuluhan 3 (1)

Rasyid, A. 2012. Metode komunikasi penyuluhan pada petani sawah. Jurnal Ilmu Komunikasi 1 (1)

Sari, M. 2018. Peranan Komunikasi dalam Penyuluhan Pertanian untuk Pengembangan Kemampuan Pelaku Kegiatan Pertanian. Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial 2 (1) : 116-124

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

Van den Ban & Hawkins. 2009. Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta
close