Fungsi Manajemen Hutan

Manajemen hutan merupakan suatu kegiatan yang diupayakan untuk memelihara serta membangun hutan dengan menerapkan fungsinya secara optimal dengan tujuan manfaat serta keuntungan dapat diperoleh sebesar mungkin tanpa menimbulkan kerusakan hutan (secara lestari). Fungsi manajemen hutan pada dasarnya berkaitan pada tujuan manajemen hutan dimana dengan diterapkannya fungsi manajemen hutan secara optimal maka tujuan dari manajemen hutan tersebut akan tercapai. Fungsi manajemen hutan secara berturut-turut adalah sebagai fungsi administrasi, fungsi finansial, fungsi kepemimpinan, fungsi komersial, fungsi personil, serta fungsi teknis (Supratman & Alam, 2009).

Manajemen hutan merupakan suatu kegiatan yang diupayakan untuk memelihara serta membangun hutan dengan menerapkan fungsinya secara optimal dengan tujuan manfaat serta keuntungan dapat diperoleh sebesar mungkin tanpa menimbulkan kerusakan hutan (secara lestari). Fungsi manajemen hutan secara berturut-turut adalah sebagai fungsi administrasi, fungsi finansial, fungsi kepemimpinan, fungsi komersial, fungsi personil, serta fungsi teknis (Supratman & Alam, 2009).

a. Fungsi Administrasi

Fungsi administrasi merupakan hal-hal yang berkenaan dengan proses-proses pengambilan kebijakan serta penyusunan prinsip, norma, dan peraturan (Krott, 2005). Biasanya, administrasi dalam manajemen kehutanan ini mencangkup berbagai hal seperti letak dan luas wilayah hutan, areal pengelolaan hutan, batas areal pengelolaan, sarana dan prasarana, pelaksana administrasi dan lain sebagainya. 

b. Fungsi Finansial

Fungsi finansial pada dasarnya untuk mencapai tujuan dari finansial tersebut seperti biaya dan pemasukan yang diperoleh. Untuk menjalankan fungsi finansial peerlu dilakukannya analisis finansial yaki suatu cara untuk mengetahui kelayakan suatu kegiatan investasi yang berhubungan dengan perusahaan hutan. Analisis ini difokuskan untuk menghitung manfaat bersih dengan melakukan perhitungan semua biayaa yang dikeluarkan serta perolehan manfaat dari pengelolaan suatu luasan areal kawasan hutan (Kusmedi & Nawir, 2010).

c. Fungsi Kepemimpinan

Kepeminmpinan menurut Andreastuti (2014) merupakan keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial. Selanjutnya Robbins (2006) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran yang dapat dilakukan dengan kegiatan yang bersifat formal seperti penyajian yang dilaukan oleh kepemilikan peringkat manajerial dalam suatu organisasi. Fungsi kepemimpinan mencangkup unsur- unsur manajemen yakni planning, organizing, actuating, dan controlling atau sering disingkat dengan POAC.

Kunjungi juga : Pengertian Manajemen Hutan

d. Fungsi Komersial

Fungsi komersil merupakan suatau fungsi yang diterapkan dalam manajemen hutan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan ekonomi yang telah ditargetkan. Fungsi komersial pada manajemen hutan tidak terlepas dari pasar. Artinya fungsi komersial ini bekerja untuk mencari peluang pasar yang besar sehingga hasil hutan dapat diperdagangkan. 

e. Fungsi Personil

Fungsi personil pada manajemen hutan melingkupi kuantitas serta kualitas sumberdaya manusia dalam melakukan pegelolaan hutan. Penentuan personil yang memadai dan dapat diletakkan sesuai dengan latar belakang atau kemapuannya dapat mendorong tercapainya tujuan dari manajemen hutan. Dalam hal ini fungsi personil menjadi salah satu unsur yang penting dalam fungsi manajemen hutan dimana penerapan kewenangan pengelolaan dalam Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dalam pembentukan kelembagaan yang kuat melibatkan dukungan pendanaan dan kapasitas personil yang memadai (Handoyo & Kurniawan, 2018).

f. Fungsi Teknis

Fungsi teknis pada dasarnya bertujuan untuk mencapai tujuan teknis dalam manajemen hutan.

Pustaka:

Andreastuti, D. 2014. Analisis Kepemimpinan Partisipatif dalam Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 18 (1): 15-25

Handoyo & Kurniawan, A. S. 2018. Analisis Peran Unit Pelaksana Teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam Desentralisasi Kehutanan. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan 15 (1): 87-112 

Krott M. 2005. Forest Policy Analysis (Translated by Renee von Paschen). Springer Publications.

Kusmedi, P. & Nawir, A. 2010. Analisis Pengelolaan dan Finansial Hutan Rakyat Keitraan di Kabupaten Bulukumba, Propinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan 7 (1): 1-21

Robbins, P. S. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Sepuluh. Terjemahan Drs. Benyamin Molan. Erlangga. Jakarta.

Supratman & Alam, S. 2009. Manajemen Hutan. Laboratorium Kebijakan dan Kewirausahaan Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. Makassar
close