2 Metode Pengeringan Kayu

Metode pengeringan kayu merupakan cara-cara yang digunakan untuk mengeringkan suatu kayu. Metode pengeringan kayu digunakan dengan tujuan untuk menghilangkan air di dalam kayu sehingga dapat meningkatkan kekuatan suatu kayu. Faktor metode pengeringan kayu memiliki pengaruh yang sagat signifikan terhadap cacat kayu akibat infeksi jamur, ukuran dan jumlah retak ujung suatu kayu, dan kecepatan pengeringan kayu tersebut (Suranto & Situmorang).

Metode pengeringan kayu merupakan cara-cara yang digunakan untuk mengeringkan suatu kayu. Metode pengeringan kayu digunakan dengan tujuan untuk menghilangkan air di dalam kayu sehingga dapat meningkatkan kekuatan suatu kayu. Menurut Dumanauw (1990), metode pengeringan kayu terdiri dari 2 macam yaitu metode pengeringan alam-udara (alami) dan metode pengeringan buatan (kiln drying). Apabila dibandingkan antara keduanya, metode pengeringan buatan mempercepat laju pengeringan suatu kayu daripada pengeringan secara alami.

Menurut Dumanauw (1990), metode pengeringan kayu terdiri dari 2 macam yaitu metode pengeringan alami (udara) dan metode pengeringan buatan (kiln drying). Apabila dibandingkan antara keduanya, metode pengeringan buatan mempercepat laju pengeringan suatu kayu daripada pengeringan secara alami. Hal ini diakibatkan oleh udara pada metode pengeringan buatan memiliki suhu yang lebih tinggi daripada udara pengeringan kayu secara alami (Suranto & Situmorang). Selanjutnya, metode pengeringan buatan terbagi lagi menjadi 2 bagian yaitu compartmen kiln dan progressive kiln.

1. Metode Pengeringan Alami (Udara)

Metode pengeringan kayu secara alam-udara merupakan metode pengeringan yang dilakukan secara alami dengan memanfaatkan suhu atau radiasi matahari di sekitar lingkungan kayu. Metode pengeringan kayu secara alami ini memiliki beberapa keuntungan dan kerugian.

Keuntungan pengeringan kayu dengan menggunakan metode pengeringan alam-udara adalah sebagai berikut:
  • Dapat dilakukan dengan biaya yang cukup murah tanpa menggunakan peralatan yang mahal.
  • Tidak memerlukan tenaga ahli karena lebih mudah untuk dilakukan
  • Pengeringan kayu dilakukan dengan memanfaatkan suhu matahari (tenaga alam).
  • Jumlah sortimen kayu yang akan dikeringkan tidak memiliki batas.
Sedangkan kerugian pengeringan kayu dengan menggunakan metode pengeringan alam-udara adalah sebagai berikut:
  • Memerlukan waktu yang cukup lama supaya kayu mengering karena dipengaruhi oleh keadaan cuaca.
  • Lapangan yang digunakan untuk melakukan pengeringan cukup luas
  • Membutuhkan jumlah persediaan kayu yang banyak untuk pengeringan
  • Sulit memperbaiki kerusakan atau cacat yang timbul pada kayu karena proses pengeringan.
  • Kayu mengandung kadar air yang cukup tinggi meskipun sebagai kadar air akhir.

Laju pengeringan kayu dengan memanfaatkan metode pengeringan alam-udara dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut.
  • Iklim, yakni berkaitan dengan curah hujan, intensitas penyinaran/radiasi matahri, dan juga keberadaan kabut.
  • Suhu, yakni apabila suhu di dalam udara yang tetap tinggi, maka laju pengeringan kayu semakin cepat.
  • Kelembapan udara, yakni pada keadaan suhu yang tetap dengan kelembaban udara yang rendah akan mempercepat proses pengeringan.
  • Penyebaran udara, yakni menggantikan udara yang basah dengan yang kering sehingga mempercepat proses pengeringan.
  • Kadar air kayu, yakni apabila jumlah kadar air kayu sebelum pengeringan basah maka pengeringan membutuhkan waktu yang lebih lama.
  • Jenis kayu, yakni jenis kayu lunak pada umumnya dapat mengering lebih cepat dari pada kayu keras.
  • Letak kayu, yakni terdiri dari kayu gubal dan kayu teras. Biasanya, kayu gubal lebih cepat kering dari pada kayu teras. 
  • Ukuran kayu, yakni ukuran tebal serta tipis kayu yang dilakukan pengeringan.
  • Cara penyusunan kayu.

2. Metode Pengeringan Buatan (Drying Kiln)  

Metode pengeringan buatan merupakan metode pengembangan dari metode pengeringan alami. Munculnya metode pengeringan buatan ini pada dasarnya sebagai akibat dari permintaan kayu yang semakin meningkat dengan standar kualitas tinggi sehingga perkembangan teknologi yang semakin modern memberikan solusi untuk menghasilkan kualitas kayu yang lebih baik dengan adanya pengeringan buatan yang lebih efektif dan efisien.

Keuntungan pengeringan kayu dengan menggunakan metode pengeringan buatan adalah sebagai berikut:
  • Proses pengeringan lebih singkat
  • Kadar air akhir pada kayu dapat diatur sesuai dengan keperluan serta tujuan penggunaan kayu.
  • Kelembapan dan sirkulasi udara serta temperatur dapat diatur pada saat proses pengeringan
  • Cacat pada kayu dapat dihindari serta diperbaiki.
  • Tidak memerlukan jumlah persediaan kayu yang banyak  sehingga kontiunitas produksi tidak mengalami gangguan.
  • Tempat yang digunakan tidak luas
  • Memberikan hasil pengeringan dengan kualitas yang lebih baik.
Sedangkan kerugian  pengeringan kayu dengan menggunakan metode pengeringan buatan adalah sebagai berikut:
  • Metode pengeringan ini membutuhkan modal yang besar
  • Pengeringan harus dilakukan oleh tenaga ahli atau orang yang berpengalaman.
  • Pengeringan sortimen kayu hanya pada jenis tertentu.

Pengeringan buatan pada umumnya terdiri dari dua macam yakni compartmen kiln dan progressive kiln. Secara singkat, perbedaan dari kedua macam pengeringan buatan tersebut adalah pada compartmen kiln menghasilkan kayu dengan tingkat kering yang sama, pintu masuk lori sama dengan pintu keluar, arah pergerakan udara melintang kiln, dan tidak memerlukan ruang yang besar. Sedangkan pada progressive kiln menghasilkan kayu dengan tingkat kering yang berbeda, pintu masuk lori tidak sama dengan pintu keluar, arah pergerakan udara berlawanan dengan arah lori, dan berbentuk terowongan.

Pustaka:
Dumanauw, J. F. 1990. Mengenal Kayu. Kanisius. Yogyakarta

Suranto, Y. & Situmorang, R. T. Pengaruh Metode Pengeringan dan Tebal Kayu Terhadap Kecepatan Dan Cacat Pengeringan Kayu Tusam. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
close