Rumus Menghitung Penyusutan dan Pengembangan Kayu

A. Rumus Menghitung Penyusutan Kayu

Menghitung penyusutan yang terjadi pada sebatang kayu merupakan langkah awal untuk mengetahui kembang susut yang dialami oleh kayu tersebut. Nilai penyusutan kayu adalah salah satu elemen yang menjadi pertimbangan dalam penggunaan kayu serta pengerjaannya. Dumanauw (1990) menuliskan bahwa rumus yang digunakan untuk menghitung penyusutan kayu adalah sebagai berikut.

Rumus menghitung penyusutan dan pengembangan kayu dapat dibedakan menjadi 3 bagian menurut para ahli. Rumus penyusutan kayu adalah Penyusutan (%) = (Dimensi awal- Dimensi akhir)/(Dimensi awal) x 100. Sedangkan rumus pengembangan adalah Pengembangan (%) = (Pertambahan dimensi)/(Dimensi semula) x 100 

Penyusutan (%) = ((Perubahan dimensi terhadap dimensi maksimum)/(Dimensi maksimum)) x 100

atau 

Penyusutan (%) = ((Dimensi awal- Dimensi akhir)/(Dimensi awal)) x 100

Searah dengan rumus tersebut, Haygreen & Bowyer (1996) juga menuliskan bahwa penyusutan suatu kayu dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

Penyusutan (%) = ((Pengurangan Dimensi)/(Dimensi semula)) x 100

Selain itu, dalam panduan praktikum yang dituliskan oleh Sarinah & Jemi (2019) dinyatakan bahwa penyusutan pada kayu dapat dihitung berdasarkan arah longitudinal (L), radial (R), dan tangensial (T). Rumus tersebut adalah sebagai berikut.

Penyusutan arah L = ((Dlb-Dlk)/Dlb) x 100%

Penyusutan arah R = ((Drb-Drk)/Drb) x 100%   

Penyusutan arah T = ((Dtb-Dtk)/Dtb) x 100%

B. Rumus Menghitung Pengembangan Kayu

Sama halnya dengan penyusutan kayu, nilai pengembangan juga merupakan salah satu elemen yang menjadi pertimbangan dalam penggunaan kayu serta pengerjaannya. Haygreen & Bowyer (1996) menuliskan bahwa rumus untuk menghitung pengembagan suatu kayu adalah sebagai berikut.
   
Pengembangan (%) = ((Pertambahan dimensi)/(Dimensi semula)) x 100

Selain itu, dalam panduan praktikum yang dituliskan oleh Sarinah & Jemi (2019) dinyatakan bahwa pengembangan pada kayu dapat dihitung berdasarkan arah longitudinal (L), radial (R), dan tangensial (T). Rumus tersebut adalah sebagai berikut.

Pengembangan arah L = ((Dlb-Dlk)/Dlk) x 100%

Pengembangan arah R = ((Drb-Drk)/Drk) x 100%

Pengembangan arah T = ((Dtb-Dtk)/Dtk) x 100%

Keterangan:
Dlb : Dimensi kayu arah longitudinal pada kondisi basah
Drb : Dimensi kayu arah radial pada kondisi basah
Dtb : Dimensi kayu arah tangensial pada kondisi basah
Dlk : Dimensi kayu arah longitudinal pada kondisi kering tanur
Drk : Dimensi kayu arah radial pada kondisi kering tanur 
Dtk : Dimensi kayu arah tangensial pada kondisi kering tanur

C. Contoh Soal Perhitungan Penyusutan dan Pengembangan Kayu

Diketahui sepotong kayu Waru yang digunakan sebagai bahan penelitian berbentuk balok kecil dibiarkan pada udara terbuka (suhu ruangan) dengan waktu tertentu. Sebelumnya, telah dilakukan pengukuran pada balok tersebut dengan ukuran panjang 10,08 cm. Setelah 15 hari, balok tersebut diukur kembali dan menghasilkan nilai konstan 10, 01 cm. Berapakah nilai penyusutan dan pengembangan yang terjadi pada potongan balok tersebut?

Penyelesaian Penyusutan!
Diketahui: 
Dimensi awal = 10,08 cm
Dimensi akhir = 10,01 cm
Jawab:
Penyusutan (%) = (10,08 – 10,01)/10,08) x 100 = 0,694
Jadi, penyusutan yang terjadi pada potongan kayu tersebut adalah 0,694 %.

Penyelesaian Pengembangan!
Diketahui: 
Dimensi awal = 10,08 cm
Dimensi akhir = 10,01 cm
Jawab:
Penyusutan (%) = (10,08 – 10,01)/10,01) x 100 = 0,699
Jadi, penyusutan yang terjadi pada potongan kayu tersebut adalah 0,699 %.

Pustaka:
Dumanauw, J. F. 1990. Mengenal Kayu. Kanisius. Yogyakarta

Haygreen, J. G. & J. L. Bowyer. 1996. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Terjemahan. Gadjah Mada University. Yogyakarta.

Sarinah & Jemi, R. 2019. Petunjuk Praktikum Sifat Sifat Dasar Kayu. Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya. Palangka Raya (Tidak Dipublikasikan)
close